Wisata Goa Akbar Tuban Jawa Timur

                                                 Goa Akbar Tuban


Goa Akbar merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Tempat ini tidak seperti gua alam lain yang kebanyakan berlokasi di tempat yang terpencil, gua ini malahan berada tepat di bawah pasar rakyat.

Nama dari wisata GOA ini sendiri diperoleh dari kata “ABAR” yaitu pertamakali ditemukanya Goa Akbar ini terdapat “Pohon Abar” yang ada didepan goa sampai saat ini. Goa Akbar ini dahulunya merupakan tempat pembuangan sampah oleh pedagang pasar disana dan penduduk sekitar. Dalam legenda juga dikatan nama AKBAR sendiri merupakan akronim dari kata “ALLAHU AKBAR” yang dilontarkan sunan bonang saat menemukan goa tsb. Kata AKBAR sendiri sampai saat ini dijadikan sebagai ikon kota Tuban dengan sebutan TUBAN AKBAR. AKBAR yang merupakan kepanjangan dari Aman, Kreatif, Bersih, Asri, dan Rapi.

Goa Akbar ini sarat akan cerita religius. Beberapa tempat di Gua Akbar dipercaya pernah menjadi tempat Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang bertapa. Diantaranya seperti ceruk yang diberi nama Pasepen Koro Sinandhi yang artinya tempat pintu yang dirahasiakan. Ceruk ini tampaknya sengaja dibuat sangat kecil pintunya sehingga untuk masuk harus merangkak atau sekurangnya membungkuk. Diyakini ini dimaksudkan bahwa di depan Tuhan semua harus merendahkan diri.

Ada sebuah batu yang disebut Gamping Watu Nogo dipercaya sebagai tempat pertapaan Sunan Kalijogo. Di bawah batu itu terdapat kolam yang terkadang bergolak dan mengeluarkan asap, seakan ada naga di dalamnya.

Gua ini memiliki sumber air alami yang diberi nama Kedung Tirta Agung. Anehnya menurut pemandu wisata disana, airnya baru sederas sekarang setelah tahun 1999, ketika Bupati mengadakan syukuran di dekat sumber mata air tersebut. Dengan menggunakan ayam hitam, di malam takbiran, air pun langsung mengucur deras. Hingga kini, air tersebut dipandang memiliki khasiat, baik untuk kesehatan maupun untuk kekuatan.

Masih banyak lorong yang belum dieksplorasi di Gua Akbar ini, karena ini Tuban sering digelari Kota Seribu Gua. Bahkan seperti salah satu lorongnya yaitu Lorong Hawan Samudra dipercaya berakhir di Pantai Utara Tuban. Menurut penelitian arkeologi, diperkirakan Gua Akbar sudah berusia lebih dari 20 juta tahun. Ditemukannya fosil binatang laut seperti kerang di batu-batu dan dinding gua, yang sampai sekarang dapat dilihat dengan mata telanjang, menguatkan posisi Gua Akbar sebagai gua fosil.

Gua Akbar setelah direnovasi pada tahun 1996 semakin memudahkan pengunjung untuk menikmati keindahannya. Jalur jalan didalam gua sudah dibuat paving block dengan pembatas pagar besi(sebagian diantaranya telah di krom) yang sengaja dipasang agar pengunjung tidak tersesat di dalam gua. Hanya cukup mengikuti jalur yang telah dibuat tersebut otomatis seluruh bagian gua bisa dinikmati.

Di dalam gua juga sudah dipasangi lampu-lampu warna-warni untuk membantu menunjukkan tekstur gua. Adanya sebuah kolam air tawar dengan ikan mas didalamnya memberikan nilai tambah tersendiri bagi pengunjung saat mengunjungi objek wisata ini. Benar-benar tujuan tepat untuk mengisi liburan lebaran Anda kali ini.


Terdapat pula sebuah ruangan yang cukup luas yang disebut Paseban Wali yang dipercaya dulunya digunakan oleh para walisongo untuk berkumpul. Paseban Wali jika dilihat secara seksama mirip dengan ruang pertemuan. Adanya lubang-lubang di langit-langit gua membuat cahaya matahari dapat masuk. Stalaktit dan stalagmit yang ada juga seakan menjadi hiasan ruangan. Ditambah dengan adanya batu-batu besar yang terletak di bagian depan ruang tersebut yang mirip sekali podium bagi pembicara.

Ada sebuah batu yang disebut Gamping Watu Nogo dipercaya sebagai tempat pertapaan Sunan Kalijogo. Di bawah batu itu terdapat kolam yang terkadang bergolak dan mengeluarkan asap, seakan ada naga di dalamnya. Gua ini memiliki sumber air alami yang diberi nama Kedung Tirta Agung. Anehnya menurut pemandu wisata disana, airnya baru sederas sekarang setelah tahun 1999, ketika Bupati mengadakan syukuran di dekat sumber mata air tersebut. Dengan menggunakan ayam hitam, di malam takbiran, air pun langsung mengucur deras. Hingga kini, air tersebut dipandang memiliki khasiat, baik untuk kesehatan maupun untuk kekuatan.

Masih banyak lorong yang belum dieksplorasi di Gua Akbar ini, karena ini Tuban sering digelari Kota Seribu Gua. Bahkan seperti salah satu lorongnya yaitu Lorong Hawan Samudra dipercaya berakhir di Pantai Utara Tuban. Menurut penelitian arkeologi, diperkirakan Gua Akbar sudah berusia lebih dari 20 juta tahun. Ditemukannya fosil binatang laut seperti kerang di batu-batu dan dinding gua, yang sampai sekarang dapat dilihat dengan mata telanjang, menguatkan posisi Gua Akbar sebagai gua fosil.

Gua Akbar setelah direnovasi pada tahun 1996 semakin memudahkan pengunjung untuk menikmati keindahannya. Jalur jalan didalam gua sudah dibuat paving block dengan pembatas pagar besi(sebagian diantaranya telah di krom) yang sengaja dipasang agar pengunjung tidak tersesat di dalam gua. Hanya cukup mengikuti jalur yang telah dibuat tersebut otomatis seluruh bagian gua bisa dinikmati.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Alun-alun di kota Tuban

WISATA GUNUNG BROMO JAWA TIMUR